Rabu, 05 Desember 2012

Layanan Telematika -- Teknologi Wireless -- Layanan Middleware


1.Layanan Telematika

Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika. Jadi pengertian Telematika sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi. Yang termasuk dalam telematika ini adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika.
Layanan-layanan yang terdapat pada telematika adalah :
1.       Layanan Informatika di Bidang Informasi
             Pada hakikatnya, penggunaan telematika dan aliran informasi harus berjalan sinkron dan penggunaanya harus ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat. Salah satu fasilitas bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi yaitu melalui internet dan telefon. Ada baiknya bila fasilitas publik untuk mendapatkan informasi terus dikembangkan, seperti warnet dan wartel. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet, baik di daerah kota maupun desa, bagi pelanggan yang tidak memiliki akses sendiri di tempat tinggal atau di tempat kerjanya. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentra-sentra pelayanan masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan "e-commerce" bagi usaha kecil dan menengah, sangat diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk Balai-balai Informasi. Untuk melayani lokasi-lokasi yang tidak terjangkau oleh masyarakat.
2. Layanan Keamanan
layanan keamanan merupakan layanan yang menyediakanan keamananinformasi dan data. layanan terdiri dari enkripsi, penggunaan protocol, penentuan akses control dan auditin.
layanan keamanan memberikan fasilitas yang berfungsi untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan atau beroperasi tidak seharusnya. dengan kata lain layanan ini sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam jaringan tidak mudah terhapus atau hilang.
kelebihan dari layanan ini adalah dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan.
contoh layanan keamanan yaitu:
a. navigation assistant
b. weather,stock information
c. entertainment and M-commerce.
d. penggunaan Firewall dan Antivirus
3. Layanan Context Aware dan Event-Based Context-awareness
adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
a. The acquisition of context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.
b. The abstraction and understanding of context
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
c. Application behaviour based on the recognized context
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
4. Layanan Perbaikan Sumber (Resource Discovery Service)
layanan perbaikan sumber adalah layanan untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. layanan ini juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika
http://blog.uad.ac.id/tole/2009/05/layanan-telematika-di-bidang-transportasi/
http://resty-pumpfh.blogspot.com/2009/12/layanan-telematika.html



2.Teknologi Wireless

Pendahuluan
Teknologi jaringan saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, berbagai teknologi diciptakan untuk membantu manusia dalam berkomunikasi. Kalau pada era tahun 80-an teknologi jaringan komputer masih mengandalkan pada jaringan kabel, saat ini basis jaringan tersebut sudah banyak ditinggalkan karena keterbatasannya, seperti besarnya biaya yang harus di keluarkan oleh organisasi jika menggunakan teknologi ini (wired network), selain itu teknologi ini juga tidak flexibel karena sangat tergantung pada kabel.
Pada intinya jaringan wireless ini memiliki prinsip dasar sama dengan jaringan konvensional yang menggunakan kabel bedanya terletak pada media pengantar datanya. Jika pada jaringan konvensional menggunakan kabel sebagai media pengantar data antar komputer, pada Jaringan Wireless proses penyampaian data dilakukan melalui udara dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik.
Sehubungan dengan luas nya dunia pengetahuan mengenai teknologi jaringan ini, maka penulis hanya membahas pada teknologi wireless yang digunakan pada tipe Wireless Local Area Network (WLAN).

Definisi
Wireless atau wireless network merupakan sekumpulan perangkat elektronik  yang saling terhubung antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringan komunikasi data dengan menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur lintas datanya. Jika LAN masih menggunakan kabel sebagai media lintas data, sedangkan wireless menggunakan media gelombang radio/udara. Penerapan dari aplikasi wireless network ini antara lain adalah jaringan nirkabel diperusahaan, atau mobile communication seperti handphone, dan HT.
Macam-macam type dari teknologi wireless antara lain :
  1. 1.    Wireless Personal Area Network (WPAN), mewakili teknologi personal area network wireless seperti :
-          Radio Frequensi (RF) Teknologi yang sudah lama digunakan namun, pasti kita tidak begitu sadar itu merupakan salah satu Wireless, dan RF ini merupakan perintis dari teknologi Wireless yang ada saat ini.
-          Infra Red  (IR). yaitu Sinar Infra Merah yang sebelum dipakai pada ponsel sebagai alat transmisi data, teknologi ini digunakan dalam Remote TV atau berbagai Remote lain-nya.
-          Bluetooth Teknologi BlueTooth ini merupakan modifikasi dari Frekuensi Radio, berbeda dengan Infra Red yang menggunakan medium cahaya. BlueTooth ini merupakan teknologi wireless standard pada ponsel yang berfungsi untuk pertukaran data dari jarak dekat menggunakan frekuensi radio sebesar 2,4Ghz.
  1. 2.    Wireless Wide Area Network (WWAN), WWAN meliputi teknologi dengan daerah jangkauan luas seperti selular 2G, 3G, 4G, Cellular Digital Packet Data (CDPD), Global System for Mobile Communications (GSM), dan CDMA.
Kemunculan Teknologi Wireless ini dimulai dari peralatan handheld yang mempunyai kegunaan yang terbatas karena ukurannya dan kebutuhan daya. Tapi, teknologi berkembang, dan peralatan handheld menjadi lebih kaya akan fitur dan mudah dibawa. Telepon mobil (Handphone),  telah meningkat kegunaannya yang sekarang memungkinkannya berfungsi sebagai PDA selain telepon. Smart phone adalah gabungan teknologi telepon mobil dan PDA yang menyediakan layanan suara normal dan email, penulisan pesan teks, paging, akses web dan pengenalan suara. Generasi berikutnya dari telepon mobil, menggabungkan kemampuan PDA, IR, Internet wireless, email dan global positioning system (GPS).
Pembuat juga menggabungkan standar, dengan tujuan untuk menyediakan peralatan yang mampu mengirimkan banyak layanan. Perkembangan lain yang akan segera tersedia padalah sistem global untuk teknologi yang berdasar komunikasi bergerak (berdasar GSM) seperti General Packet Radio Service (GPRS), Local Multipoint Distribution Service (LMDS), Enhanced Data GSM Environment (EDGE), dan Universal Mobile Telecommunications Service (UMTS).
  1. 3.    Wireless Local Area Network (WLAN), WLAN, mewakili local area network wireless, termasuk diantaranya adalah 802.11, HiperLAN, dan beberapa lainnya.

IEEE 802.11
IEEE 802.11 adalah standar yang diberikan IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) untuk penggunaan jaringan wireless (Wireless Local Area Networks – WLAN)
Terdapat tiga varian terhadap standard atau protocol tersebut yaitu:
  1. 1.    802.11a
Standar 802.11a digunakan untuk mendefiniskan jaringan wireless yang menggunakan frekuensi 5 GHz. Kecepatan jaringan ini lebih cepat dari standar standar 802.11b pada kecepatan transfer sampai 54 Mbps.
Untuk menggunakan standar 802.11a, perangkat-perangkat komputer (devices) hanya memerlukan dukungan kecepatan komunikasi 6 Mbps, 12 Mbps, dan 24 Mbps. Standar 802.11a juga mengoperasikan channel/ saluran 4 (empat) kali lebih banyak dari yang dapat dilakukan oleh standar 802.11 dan 802.11b. Walaupun standar 802.11a memiliki kesamaan dengan standar 802.11b pada lapisan Media Access Control (MAC), ternyata tetap tidak kompatibel dengan standar 802.11 atau 802.11b karena pada standar 802.11a menggunakan frekuensi radio 5 GHz sementara pada standar 802.11b menggunakan frekuensi 2,4 GHz. Walaupun standar 802.11a tidak kompatibel dengan standar 802.11b, beberapa vendor/ perusahaan pembuat perangkat Access Point berupaya menyiasati ini dengan membuat semacam jembatan (bridge) yang dapat menghubungkan antara standar 802.11a dan 802.11b pada perangkat access point buatan mereka. Access point tersebut di buat sedemikian rupa sehingga dapat di gunakan pada 2 (dua) jenis standar yaitu pada standar 802.11a dan standar 802.11b tanpa saling mempengaruhi satu sama lain.
Standar 802.11a merupakan pilihan yang amat mahal ketika di implementasikan. Hal ini disebabkan karena standar ini memerlukan lebih banyak Access point untuk mencapai kecepatan komunikasi yang tertinggi. Penyebabnya adalah karena pada kenyataannya bahwa gelombang frekuensi 5 GHz memiliki kelemahan pada jangkauan.
  1. 2.    Standar 802.11b
Standar 802.11b merupakan standar yang paling banyak digunakan di kelas standar 802.11. Standar ini merupakan pengembangan dari standar 802.11 untuk lapisan fisik dengan kecepatan tinggi. 802.11b digunakan untuk mendefinisikan jaringan wireless direct-sequence spread spectrum (DSSS) yang menggunakan gelombang frekuensi indusrial, scientific, medicine (ISM) 2,4 GHz dan berkomunikasi pada kecepatan hingga 11 Mbps. Ini lebih cepat daripada kecepatan 1 Mbps atau 2 Mbps yang ditawarkan oleh standar 802.11a. Standar 802.11b juga kompatibel dengan semua perangkat DSSS yang beroperasi pada standar 802.11.
Standar ini menyediakan metode untuk perangkat-perangkat tersebut untuk mencari (discover), asosiasi, dan autentikasi satu sama lain. Standari ini juga menyediakan metode untuk menangani tabrakan (collision) dan fragmentasi dan memungkinkan metode enkripsi melalui protokol WEP (wired equivalent protocol).
  1. 3.    Standar 802.11g
Standar 802.11g pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu menyediakan jalur komunikasi kecepatan tinggi hingga 54 Mbps. Namun, frekuensi yang digunakan pada standar ini sama dengan frekuensi yang digunakan standar 802.11b yaitu frekuensi gelombang 2,4 GHz dan juga dapat kompatibel dengan standar 802.11b. Hal ini tidak dimiliki oleh standar 802.11a. Seperti standar 802.11.a, perangkat-perangkat pada standar 802.11g menggunakan modulasi OFDM untuk memperoleh kecepatan transfer data berkecepatan tinggi. Tidak seperti perangkat-perangkat pada standar 802.11a, perangkat-perangkat pada standar 802.11g dapat secara otomatis berganti ke quadrature phase shift keying (QPSK) untuk berkomunikasi dengan perangkat-perangkat pada jaringan wireless yang menggunakan standar 802.11b.
Dibandingkan dengan 802.11a, ternyata 802.11g memiliki kelebihan dalam hal kompatibilitas dengan jaringan standar 802.11b. Namun masalah yang mungkin muncul ketika perangkat-perangkat standar 802.11g yang mencoba berpindah ke jaringan 802.11b atau bahkan sebaliknya adalah masalah interferensi yang di akibatkan oleh penggunaan frekuensi 2,4 GHz. Karena seperti dijelaskan di awal bahwa frekuensi 2,4 GHz merupakan frekuensi yang paling banyak digunakan oleh perangkat-perangkat berbasis wireless lainnya.

  1. 4.    Standart 802.11n
IEEE 802.11n didasarkan pada standar 802,11 sebelumnya dengan menambahkan multiple-input multiple-output (MIMO) dan 40 MHz ke lapisan saluran fisik (PHY), dan frame agregasi ke MAC layer. MIMO adalah teknologi yang menggunakan beberapa antena untuk menyelesaikan informasi lebih lanjut secara koheren dari pada menggunakan satu antena. Dua manfaat penting MIMO adalah menyediakan keragaman antenna dan spasial multiplexing untuk 802.11n.
Kemampuan lain teknologi MIMO adalah menyediakan Spatial Division Multiplexing (SDM). SDM secara spasial multiplexes beberapa stream data independen, ditransfer secara serentak dalam satu saluran spektral bandwidth. MIMO. SDM dapat meningkatkan throughput data seperti jumlah dari pemecahan stream data spatial yang ditingkatkan. Setiap aliran spasial membutuhkan antena yang terpisah baik pada pemancar dan penerima. Di samping itu, teknologi MIMO memerlukan rantai frekuensi radio yang terpisah dan analog-ke-digital converter untuk masing-masing antena MIMO yang merubah biaya pelaksanaan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan sistem non-MIMO.
Saluran 40 MHz adalah fitur lain yang dimasukkan ke dalam 802.11n yang menggandakan lebar saluran dari 20 MHz di 802.11 PHY sebelumnya untuk mengirimkan data. Hal ini memungkinkan untuk penggandaan kecepatan data PHY melebihi satu saluran 20 MHz. Hal ini dapat diaktifkan di 5 GHz mode, atau dalam 2,4 GHz jika ada pengetahuan yang tidak akan mengganggu beberapa 802.11 lainnya atau sistem non-802.11 (seperti Bluetooth) menggunakan frekuensi yang sama.
Arsitektur coupling MIMO dengan saluran bandwidth yang lebih luas menawarkan peningkatan fisik transfer rate melebihi 802.11a (5 GHz) dan 802.11g (2,4 GHz).
  1. Infrastructure wireless LAN
Pada aplikasi ini, untuk mengakses suatu server adalah dengan menghubungkannya ke suatu wired LAN , di mana suatu intermediate device yang dikenal sebagai Portable Access unit (PAU) digunakan.  Typical-nya daerah cakupan PAU berkisar antara 50 hingga 100 m.
  1. Ad hoc wireless LAN
Pada Ad hoc wireless LAN suatu kumpulan komputer portabel berkomunikasi satu dengan yang lainnya untuk membentuk self-contained LAN. Pada jaringan ini, komunikasi antara satu perangkat komputer satu dengan yang lain dilakukan secara spontan/ langsung tanpa melalui konfigurasi tertentu selama sinyal dari Access Point dapat di terima dengan baik oleh perangkat-perangkat komputer di dalam jaringan ini.

Jenis-jenis Perangkat keras (Hardware) Wireless :
Wireless LAN (Wireless Local Area Network) pada dasarnya sama dengan jaringan Local Area Network yang biasa kita jumpai. Hanya saja, untuk menghubungkan antara node device antar client menggunakan media wireless, channel frekuensi serta SSID (Service Set Identifier) yang unik untuk menunjukkan identitas dari wireless device. Komponen pada WLAN Untuk bisa mengembangkan sebuah mode WLAN, setidaknya diperlukan empat komponen utama yang harus disediakan, yaitu :
  1. Access Point, Access Point akan menjadi sentral komunikasi antara PC ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringan yang dikembangkan milik sebuah korporasi pribadi. Access Point ini berfungsi sebagai konverter sinyal radio yang dikirimkan menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui perangkat WLAN lainnya untuk kemudian akan dikonversikan kembali menjadi sinyal radio oleh receiver.
  2. Wireless LAN Interface, Alat ini biasanya merupakan alat tambahan yang dipasangkan pada PC atau Laptop. Namun pada beberapa produk laptop tertentu, interface ini biasanya sudah dipasangkan (build in) pada saat pembeliannya. Namun interface ini pula bisa diperjual belikan secara bebas dipasaran dengan harga yang beragam. Disebut juga sebagai Wireless LAN Adaptor USB.
  3. Mobile/Desktop PC, Perangkat akses untuk pengguna (user) yang harus sudah terpasang media Wireless LAN interface baik dalam bentuk PCI maupun USB.
  4. 4.    Antena External, digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini bisa dirakit sendiri oleh client (user), misal : antena kaleng.

Perangkat lunak (software) yang lazim dan biasa digunakan untuk mengetahui/mencari sinyal/gelombang wifi  selain yang ada dari driver perangkat keras itu sendiri yang telah terpasang pada sistem operasi antara lain adalah :
AP Locator, InSSIDer, NetStumbler,  Airsnort, Easy Wifi Radar, MhotSpot, Advanced Hot Scanner, dan lain sebagainya.

Keuntungan & Kekurangan  dari ”Wireless Fidelity (Wi-Fi)
Keuntungan Wireless (Wi-Fi) :
  1. Pemakai tidak dibatasi ruang gerak dan hanya dibatasi pada jarak jangkauan dari satu titik pemancar WIFI.
  2. Jarak pada sistem WIFI mampu menjangkau area 100 feet atau 30M radius. Selain itu dapat diperkuat dengan perangkat khusus seperti booster yang berfungsi sebagai relay yang mampu menjangkau ratusan bahkan beberapa kilometer ke satu arah (directional). Bahkan hardware terbaru, terdapat perangkat dimana satu perangkat Access Point dapat saling merelay (disebut bridge) kembali ke beberapa bagian atau titik sehingga memperjauh jarak jangkauan dan dapat disebar dibeberapa titik dalam suatu ruangan untuk menyatukan sebuah network LAN.
  3. Perangkat wireless untuk teknologi wireless Wi-Fi ini sudah umum digunakan dan harganya sudah menjadi relatif murah.
  4. Sebagian besar notebook tipe terbaru sudah dilengkapi dengan perangkat network wireless dengan teknologi Wi-Fi ini.
  5. Area jangkauan yang lebih fleksible dikarenakan tidak dibatasi oleh jaringan distribusi seperti bila menggunakan kabel UTP maupun fiber optic. Secara teoritis dengan daya pancar 100mW sudah dapat menjangkau area (berbentuk lingkaran) 1 – 2 km didukung dengan tinggi tower yang memadai.
  6. Memungkinkan Local Area Network untuk di pasang tanpa kabel, hal ini juga sekaligus akan mampu mengurangi biaya untuk pemasangan dan perluasan jaringan. Selain itu juga Wi-Fi dapat dipasang di area yang tidak dapat di akses oleh kabel, seperti area outdoor.
  7. Wi-Fi merupakan pilihan jaringan yang sangat ekonomis karena harga paket ship Wi-Fi yang terus menurun.
  8. Produk Wi-Fi tersedia secara luas di pasaran.
  9. Wi-Fi adalah kumpulan standard global di mana klien Wi-Fi yang sama dapat bekerja di negara-negara yang berbeda di seluruh dunia.
  10. Protocol baru untuk kualitas pelayanan dan mekanisme untuk penghematan tenaga membuat Wi-Fi sangat cocok untuk alat yang bentuknya sangat kecil dan aplikasi yang latency-sensitif (contohnya : suara dan video).
  11. Network ini di design untuk punya symetric up and down speed.

Kekurangan Wireless (Wi-Fi) :
Jaringan Wi-Fi bukanlah produk yang tidak memiliki kelemahan. Paparan kelemahan disini adalah bila dibandingkan dengan jaringan kabel. Kelemahan jaringan wireless secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada konfigurasi dan pada jenis enkripsi yang digunakan. Contoh penyebab kelemahan pada konfigurasi adalah karena terlalu mudahnya membangun sebuah jaringan wireless. Karena Wi-Fi menggunakan teknologi tanpa kabel, maka pancarannya dapat diterima oleh setiap individu yang berada di dalam lingkungan penerimaan. Jika AP tidak dipasang dengan sempurna, ia akan menjadi ancaman untuk sistem komputer yang berada di dalam jaringan tersebut. Walaupun kecepatan Wi-Fi adalah 11Mbps, ia jarang bisa sampai ke tahap tersebut disebabkan oleh gangguan gelombang radio di kawasan sekitarnya.
Intinya, kelemahan Wi-Fi adalah :
  1. Untuk menggunakan WiFi kita harus ada di area yang dijangkau oleh WiFi atau istilahnya ‘hotspot’.
  2. Area jangkauan WiFi masih kecil, sinyalnya kurang bisa menembus tembok.
  3. Access Point lebih mudah disusupi virus.
  4. Pertukaran data gampang disadap.
  5. Penggunaan baterai relative lebih tinggi apabila dibandingkan dengan penggunaan standar, sehingga menyebabkan baterai cepat lemah atau habis (mempersingkat daya tahan baterai) dan menyebabkan panas.
  6. Bentuk Wireless enkripsi standar yang paling terkemuka. Wired Equivalent Privacy atau di persingkat WEP, telah menunjukkan fakta bahwa ia dapat di hancurkan (dikacaukan sinyal atau frekuensinya) meskipun telah di konfirmasikan secara benar.
  7. Jaringan Wi-Fi bisa di monitor dan di gunakan untuk membaca dan menduplikasikan data (termasuk di dalamnya data-data pribadi) yang disalurkan melalui jaringan ketika tidak ada akses tertutup, seperti VPN. Jika tembok batas akses Wi-Fi tidak terproteksi secara kuat untuk sebatas pada pemakai intern, maka network Wi-Fi bisa di akses bebas ber-internet.

3.Contoh layanan middleware

Dalam dunia teknologi informasi, terminologi middleware adalah istilah umum dalam pemrograman komputer yang digunakan untuk menyatukan, sebagai penghubung, ataupun untuk meningkatkan fungsi dari dua buah progaram/aplikasi yang telah ada.
Perangkat lunak middleware adalah perangkat lunak yang terletak diantara program aplikasi dan pelayanan-pelayanan yang ada di sistim operasi. Adapun fungsi dari middleware adalah:
    * Menyediakan lingkungan pemrograman aplilasi sederhana yang menyembunyikan penggunaan secara detail pelayanan-pelayanan yang ada pada sistem operasi .
    * Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi yang umum yang mencakup berbagai komputer dan sistim operasi.
    * Mengisi kekurangan yang terdapat antara sistem operasi dengan aplikasi, seperti dalam hal: networking, security, database, user interface, dan system administration.

Tujuan utama layanan middleware adalah untuk membantu memecahkan interkoneksi beberapa aplikasi dan masalah interoperabilitas.
Perkembangan middleware dari waktu ke waktu dapat dikatagorikan sebagai berikut:
    * On Line Transaction Processing (OLTP), merupakan perkembangan awal dari koneksi antar remote database. Pertama kali ditemukan tahun 1969 oleh seorang engineer di Ford, kemudian diadopsi oleh IBM hingga kini dikenal sebagai proses OLTP. DIGITAL ACMS merupakan contoh lainnya yang sukses pada tahun 70-an dan 80-an. UNIX OLTP lainnya seperti: Encina, Tuxedo pada era 80-an, serta DIGITAL CICS untuk UNIX yang memperkenalkan konsep dowsizing ke pasar.
    * Remote Procedure Call (RPC), menyediakan fasilitas jaringan secara transparan. Open Network Computing (ONC) merupakan prototipe pertama yang diperkenalkan awal tahun 70-an. Sun unggul dalam hal ini dengan mengeluarkan suatu standar untuk koneksi ke internet. Distributed Computing Environment (DCE) yang dikeluarkan oleh Open Systems Foundation (OSF) menyediakan fungsi-fungsi ONC yang cukup kompleks dan tidak mudah untuk sis administrasinya.

ommon Object Request Broker Architecture (CORBA), merupakan object-oriented middleware yang menggabungkan fungsi RPC, brokering, dan inheritance. DIGITAL ObjectBroker merupakan salah satu contohnya.
Database middleware adalah salah satu jenis middleware disamping message-oriented middleware, object-oriented middleware, remote procedure call, dan transaction processing monitor. Pada prinsipnya, ada tiga tingkatan integrasi sistem komputer yaitu integrasi jaringan, integrasi data, dan integrasi applikasi. Database middleware menjawab tantangan integrasi data, sedangkan midleware-middleware yang lain menjawab tantangan integrasi applikasi dan jaringan.
Messaging Middleware :
   1. Menyimpan data dalam suatu antrian message jika mesin tujuan sedang mati atau overloaded
   2. Mungkin berisi business logic yang merutekan message ke ujuan sebenarnya dan memformat ulang data lebih tepat
   3. Sama seperti sistem messaging email, kecuali messaging middleware digunakan untuk mengirim data antar aplikasi

Sumber :
   1. http://rezkyaweb.web.id
   2. dkf.bogor.net/…/n21-software-bab2-industri-software-05-1998.rtf
   3. http://traycorser.blogspot.com

oftware yang memungkinkan aplikasi berhubungan dengan Software lain tanpa memerlukan pengetahuan pemakai terhadap kode yang diperlukan agar interoperatibiltas tercapai
Implementasinya bisa berupa API (Application Program Interface)
Contoh-contoh Middleware :
? ODBC (Open Database Connectivity)
ODBC (Open Database Connectivity) adalah suatu middleware berbasis Windows yang digunakan untuk berinteraksi denga berbagai database

? JDBC (Java Database Connectivity)
o JDBC (Java Database Connectivity) memungkinkan applet mengakses database
o Bisa digunakan pada JSP

Middleware Didefinisikan sebagai sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer) dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer-layer TCP/IP [1]. Middleware bisa juga disebut protokol. Protokol komunikasi middleware mendukung layanan komunikasi aras tinggi. Pengertian yang lain yaitu :
? Software yang berfungsi sebagai lapisan konversi atau penerjemah.
? Software penghubung yang berisi sekumpulan layanan yang memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada satu atau lebih mesin untuk saling berinteraksi pada suatu jaringan
? Juga sebagai integrator.
? Middleware saat ini dikembangkan untuk memungkinkan satu aplikasi berkomunikasi dengan lainnya walaupun berjalan pada platform yang berbeda.
– Biasa dipakai saat bermigrasi

Contoh Middleware
? Java’s: Remote Procedure Call
? Object Management Group’s: Common Object Request Broker Architecture (CORBA)
? Microsoft’s COM/DCOM (Component Object Model)
– Also .NET Remoting




3.Layanan Middleware

Menyediakan kumpulan fungsi API (Application Programming Interfaces) yang lebih tinggi daripada API yang disediakan sistem operasi dan layanan jaringan yang memungkinkan suatu aplikasi dapat :
? Mengalokasikan suatu layanan secara transparan pada jaringan
? Menyediakan interaksi dengan aplikasi atau layanan lain
? Diperluas (dikembangkan) kapasitasnya tanpa kehilangan fungsinya.

Contoh Layanan Middleware
? Transaction Monitor
1. Produk pertama yang disebut middleware.
2. Menempati posisi antara permintaan dari program client dan database, untuk menyakinkan bahwa semua transaksi ke database terlayani dengan baik

? Messaging Middleware
1. Menyimpan data dalam suatu antrian message jika mesin tujuan sedang mati atau overloaded
2. Mungkin berisi business logic yang merutekan message ke ujuan sebenarnya dan memformat ulang data lebih tepat
3. Sama seperti sistem messaging email, kecuali messaging middleware digunakan untuk mengirim data antar aplikasi

Contoh Layanan Middleware
? Distributed Object Middleware
Contoh: RPC, CORBA dan DCOM/COM
? Middleware basis data
menyediakan antarmuka antara sebuah query dengan beberapa database yang terdistribusi
Contoh: JDBC, ODBC, dan ADO.NET
? Application Server Middleware
J2EE Application Server, Oracle Application Server



Rabu, 24 Oktober 2012

Pengantar Telematika


1. Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:
• Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
• Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
• Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).
(sumber: wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika)
2. Di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Telematika. Kata telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis TELEMATIQUE yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika. Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.

Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi TELEKOMUNIKASI, MEDIA dan INFORMATIKA yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}. Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.

2 Contoh Telematika bidang Komunikasi

Yang termasuk dalam layanan telematika di bidang komunikasi adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika.
Contoh lainnya, sekarang semua orang sudah mempunyai handphone, dan semakin hari semakin pesat perkembangan teknologinya, dan semakin memudahkan para penggunanya untuk mendapatkan informasi secara langsung baik itu dari sms maupun push email yg lagi booming-nya di Indonesia akibat pasar handphone blackberry atau sekedar browsing dengan menggunakan wifi ataupun WAP.
Selain itu, layanan video conference merupakan layanan komunikasi yang melibatkan video dan audio secara real time. Teknologi yang digunakan untuk layanan video conference komersial pada awalnya dikembangkan di atas platform ISDN (Integrated Switch Digital Network) dengan standar H.320. Secara fungsional, elemen pendukung layanan video conference terdiri dari:
- Terminal video conference atau endpoint video conference, adalah perangkat yang berada di sisi pengguna video conference.
- MCU (Multipoint Conference Unit), adalah semacam server yang berfungsi sebagai pengendali konferensi yang melibatkan banyak pengguna dan banyak sesi konferensi.
- Gateway dan gatekeeper adalah media yang melakukan proses adaptasi komunikasi video conference berbasis ISDN ke IP dan sebaliknya.
Jenis Video Conference
Jenis video conference berdasarkan hubungan diantara pemakainya dapat dibagi menjadi tiga bagian :
1. Real Time Colaboration Multiparty Conferencing, merupakan sarana hubungan konferensi yang seketika dengan resolusi yang baik dan interaktif.
2. Active Participation Users, hubungan yang terjadi diantara pemakai dengan jaringan komputer atau basis data, merupakan konferensi yang seketika dengan resolusi yang baik dan interaktif.
3. Passive Participation Users, keikutsertaan pemakai bersifat pasif dan memerlukan hubungan yang seketika dan interaktif.
3. Perkembangan Telematika Di Indonesia

Peristiwa proklamasi 1945 membawa perubahan yang bagi masyarakat Indonesia, dan sekaligus menempatkannya pada situasi krisis jati diri. Krisis ini terjadi karena Indonesia sebagai sebuah negara belum memiliki perangkat sosial, hukum, dan tradisi yang mapan. Situasi itu menjadi ‘bahan bakar’ bagi upaya-upaya pembangunan karakter bangsa di tahun 50-an dan 60-an. Di awal 70-an, ketika kepemimpinan soeharto, orientasi pembangunan bangsa digeser ke arah ekonomi, sementara proses – proses yang dirintis sejak tahun 50-an belum mencapai tingkat kematangan.

Dalam latar belakang sosial demikianlah telekomunikasi dan informasi, mulai dari radio, telegrap, dan telepon, televise, satelit telekomunikasi, hingga ke internet dan perangkat multimedia tampil dan berkembang di Indonesia. Perkembangan telematika penulis bagi menjadi 2 masa yaitu masa sebelum atau pra satelit dan masa satelit.

1. Masa Pra-Satelit

Radio dan Telepon

Di periode pra satelit (sebelum tahun 1976), perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio. Radio Republik Indonesia (RRI) lahir dengan di dorong oleh kebutuhan yang mendesak akan adanya alat perjuangan di masa revolusi kemerdekaan tahun 1945, dengan menggunakan perangkat keras seadanya. Dalam situasi demikian ini para pendiri RRI melangsungkan pertemuan pada tanggal 11 September 1945 untuk merumuskan jati diri keberadaan RRI sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dengan rakyat, dan antara rakyat dengan rakyat.

Sedangkan telepon pada masa itu tidak terlalu penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun telekomunikasipun masih kecil jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola oleh PTT (Perusahaan Telepon dan Telegrap) saja. Sampai pergantian rezim dari Orla ke Orba di tahun 1965, RRI merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia. Setelah itu bermunculan radio – radio siaran swasta. Lima tahun kemudian muncul PP NO. 55 tahun 1970 yang mengatur tentang radio siaran non pemerintah.

Periode awal tahun 1960-an merupakan masa suram bagi pertelekomunikasian Indonesia, para ahli teknologi masih menggeluti teknologi sederhana dan “kuno”. Misalnya saja, PTT masih menggunakan sentral-sentral telepon yang manual, teknik radio High Frequency ataupun saluran kawat terbuka (Open Were Lines). Pada masa itu, banyak negara pemberi dana untuk Indonesia – termasuk pendana untuk pengembangan telekomunikasi, menghentikan bantuannya. Hal itu karena semakin memburuknya situasi dan kondisi ekonomi dan politi di Indonesia.

Tercatat bahwa pada masa 1960-1967, hanya Jerman saja yang masih bersikap setia dan menaruh perhatian besar pada bidang telekomunikasi Indonesia, dan menyediakan dana walau di masa-masa sulit sekalipun. Ketika itu pengembangan telekomunikasi masih difokuskan pada pengadaan sentra telepon, baik untuk komunikasi lokal maupun jarak jauh, dan jaringan kabel. Indonesia saat itu belum memiliki satelit. Sentral telepon beserta perlengkapan hubungan jarak jauh ini diperoleh dari Jerman. Pada saat itu, Indonesia hanya dapat membeli produk yang sama, dari perusahaan yang sama, yakni Perusahaan Jerman. Tidak ada pilihan lain bagi Indonesia.

Keleluasaan barulah bisa dirasakan setelah di tahun 1967/1968 mengalir pinjaman-pinjaman ke Indonesia, baik bilateral ataupun pinjaman multilateral dari Bank Dunia, melalui pinjaman yang disepakati IGGI. Akan tetapi, pada masa inipun inovasi dalam pemfungsian teknologi telekomunikasi masih belum berkembang dengan baik di negeri ini. Peda dasarnya kita memberi dan memakai perlengkapan seperti switches, cables, carries yang sudah lazim kita pakai sebelumnya.

Televisi

Badan penyiaran televisi lahir tahun 1962 sebelum adanya satelit yang semula hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan bagi penyelenggara Asian Games IV di Jakarta. Siaran percobaan pertama kali terjadi pada 17 Agustus 1962 yang menyiarkan upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana Merdeka melalui microwave. Dan pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI bisa menyiarkan upacara pembukaan Asian Games, dan tanggal itu dinyatakan sebagai hari jadi TVRI.

Terdorong oleh inovasi, akhirnya pada tanggal 14 November 1962 untuk pertama kalinya TVRI memberanikan diri melakukan siaran langsung dari studio yang berukuran 9x11 meter dan tanpa akustik yang memadai. Acaranya terbatas, hanya berupa permainan piano tunggal oleh B.J. Supriadi dengan pengaruh acara Alex Leo.

Lebih setahun setelah siaran pertama, barulah keberadaan TVRI dijelaskan dengan pembentukan Yayasan TVRI melalui Keppres No. 215/1963 tertanggal 20 oktober 1963. Antara lain disebutkan bahwa TVRI menjadi alat hubungan masyarakat (mass communication media) dalam pembangunan mental/spiritual dan fisik daripada Bangsa dan Negara Indonesia serta pembentukan manusia sosialis Indonesia pada khususnya.

Sampai tahun 1989, TVRI merupakan operator tunggal di bidang penyiaran televise.
Jadi sebelum satelit palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifat terestrial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan. Telekomunikasi seperti ini tidak bisa menjangkau pulau-pulau kecuali melalui penggunaan SKKL (Saluran Komunikasi Kabel Laut) yang mahal dan sulit dipergunakan.

2. Masa Satelit

Satelit Domestik Palapa

Gagasan tentang peluncuran satelit bagi telekomunikasi domestik di Indonesia bisa ditelusuri asal muasalnya dari sebuah konferensi di Janewa tahun 1971 yang disebut WARCST (World Administrative Radio Confrence on Space Telecomunication).

Pada konferensi itu di tampilkan pila pameran dari perusahaan raksasa pesawat terbang Hughes. Perusahaan inilah yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit bagi kepentingan domestik Indonesia. Hal tersebut disambut oleh Suhardjono yang berlatar belakang militer dan membawa masalah satelit itu sampai ke Presiden RI.

Selain pertimbangan kelayakan ekonomi dan teknis, sejarah peluncuran satelit ini juga diwarnai oleh kepentingan politik dimana hubungan antara Indonesia dengan negara- negara lain sudah mulai bersahabat. Di sisi lain, satelit memungkinkan penyebaran luas ideologi negara ke masyarakat luas melalui TV, satelit juga menguntungkan secara ekonomi.

Komunikasi tentang cara-cara menggali sumber daya alam dapat berlangsung dengan mudah. Ini berlaku untuk kasus tembaga pura (Freeport) dan di Dili. Peluncuran satelit Palapa di Cape Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran terdapat 3 orang Indonesia dan perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes.

Kejadian ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu- satunya proyek teknologi yang mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah.

Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Indonesia pernah mengalami ancaman perpecahan. Untuk mempersatukan tanah air yang sangat luas ini diperlukan sarana perhubungan yang mencakup seluruh wilayah nusantara. Proses kelahiran satelit ini hanya melibatkan sedikit teknokrat dan teknolog yang berpihak pada kepentingan Orba.

Sumber : http://www.gudangmateri.com/2010/08/perkembangan-telematika-di-indonesia.html

Rabu, 13 Juni 2012

analisa dan perancangan berbasis objek

Tahap desain dalam pengembangan sistem berorientasi objek menggunakan persyaratan yang
dikumpulkan selama proses analisis untuk membuat cetak biru desain yang sukses untuk membangun masa depan system.Desain yang sukses berdasar
atas apa yang telah dipelajari pada tahap sebelumnya dan mengarah pada kelancaran pelaksanaan dengan menciptakan rencana yang akurat dan jelas yang perlu dilakukan.Bab ini menggambarkan transisi awal dari analisis ke desain dan menyajikan tiga cara untuk pendekatan desain untuk sistem yang baru.
INTRODUCTION
Tujuan dari tahap analisis ini adalah untuk mencari tahu apa kebutuhan bisnis.Tujuan dari
tahap desain adalah menentukan bagaimana membangunya .Aktivitas utama yang terjadi selama
fase desain adalah mengembangkan representasi analisis menjadi representasi desain.
Selama fase desain, tim proyek dengan hati-hati mempertimbangkan sistem baru berkenaan dengan lingkungan saat ini dan sistem yang ada dalam organisasi sebagai keseluruhan .Pertimbangan utama dari “bagaimana” dari suatu sistem adalah faktor lingkungan seperti integrasi dengan system yang sudah ada, mengkonversi data dari sistem warisan, dan meningkatkan keterampilan
yang ada ditempat .Walaupun fase Perencanaan dan fase Analisis dilakukan untuk mengembangkan sebuah “kemungkinan” sistem, tujuan dari fase Desain adalah untuk menciptakan cetak biru untuk sebuah sistem yang masuk akal untuk dilaksanakan.
Bagian awal yang penting dari tahap desain adalah untuk menguji beberapa strategi desain dan memutuskan mana yang akan digunakan untuk membangun system.Systems dapat dibangun dari awal, dibeli dan disesuaikan, atau outsourcing kepada orang lain, dan tim proyek perlu menyelidiki kelangsungan hidup setiap keputusan alternative.
Keputusan untuk membuat, membeli, atau outsourcing mempengaruhi tugas desain yang dilakukan sepanjang sisa fase. Pada saat yang sama, desain detail dari kelas-kelas individu dan metode yang digunakan untuk memetakan mur dan baut dari sistem dan bagaimana mereka harus disimpan masih harus diselesaikan.
Teknik seperti CRC cards, diagram kelas, spesifikasi kontrak, spesifikasi metode, dan desain database memberikan detail dalam persiapan untuk fase implementasi, dan mereka memastikan bahwa programer memiliki informasi yang cukup untuk membangun sistem yang tepat dengan efisien .
Desain juga mencakup kegiatan-kegiatan seperti merancang antarmuka pengguna, masukan sistem, dan output sistem, yang melibatkan cara-cara pengguna berinteraksi dengan system.Chapter 12 menjelaskan tiga kegiatan secara detail, bersama dengan teknik, seperti story boarding dan prototyping yang membantu tim desain proyek sistem yang memenuhi kebutuhan pengguna dan yang memuaskan untuk digunakan.
Akhirnya, keputusan arsitektur fisik yang dibuat mengenai hardware dan software
yang akan dibeli untuk mendukung sistem baru dan cara yang mengolah sistem akan di organisasi. Sebagai contoh, sistem dapat diatur sehingga pengolahan terpusat di satu lokasi, didistribusikan, atau keduanya terpusat dan terdistribusi, dan masing-masing solusi menawarkan manfaat unik dan tantangan kepada tim.

Isu-isu Global dan keamanan perlu dipertimbangkan bersama dengan arsitektur teknis sistem karena akan mempengaruhi rencana implementasi yang arsitektur keamanan yang sudah dibuat.Arsitektur fisik, dan isu-isu global akan dijelaskan dalam Bab13.

Banyak langkah perancangan dan sangat saling terkait,dan seperti langkah-langkah dalam
tahap analisis, para analis sering bolak-balik.Sebagai contoh, prototyping pada tahap desain antarmuka seringkali mengungkapkan informasi tambahan yang diperlukan dalam
system.Sebagai alternatif, sebuah sistem yang sedang dirancang untuk sebuah organisasi yang memiliki sistem terpusat mungkin memerlukan perangkat keras yang besar dan investasi perangkat lunak jika tim proyek memutuskan untuk mengubah ke sistem di mana semua proses didistribusikan.
Dalam bab ini, digambarankan proses yang digunakan untuk mengevolusi model analisis menjadi model desain. Kemudian memperkenalkan penggunaan paket-paket dan diagram. Selanjutnya, kita menguji tiga pendekatan dasar untuk mengembangkan sistem baru: membuat, membeli, atau outsourcing.
EVOLVING THE ANALYSIS MODELS INTO DESIGN MODELS
Tujuan dari model analisis adalah untuk mewakili masalah bisnis yang mendasar sebagai satu set kolaborasi objects. Dengan kata lain, kegiatan analisis mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan fungsional. Untuk mencapai hal ini, kegiatan analisis mengabaikan kebutuhan nonfunctional seperti kinerja dan isu-isu lingkungan sistem (misalnya, pemrosesan terdistribusi atau terpusat, masalah antarmuka pengguna, dan masalah database). Sebaliknya, tujuan utama dari model disain adalah untuk meningkatkan kemungkinan berhasil memberikan suatu sistem yang mengimplementasikan persyaratan fungsional dengan cara yang terjangkau dan mudah dipelihara. Oleh karena itu, dalam desain sistem, kami menguunakan baik fungsional requirements dan non fungsional requirement . Dari perspektif berorientasi objek, sistem model desain hanya memperbaiki system analisis model dengan menambahkan detail lingkungan sistem (atau solusi domain) untuk mereka dan pemurnian masalah informasi utama yang sudah terkandung di dalam model analisis.
Ketika mengembangkan model analisis menjadi model desain, Anda harus terlebih dahulu meninjau dengan hati-hati use case dan set kelas saat ini (metode dan atribut, dan hubungan
antara mereka). Apakah semua kelas diperlukan? Apakah ada kelas yang hilang? Apakah kelas
sepenuhnya didefinisikan?
Apakah ada atribut atau metode yang hilang? Apakah kelas memiliki atribut dan metode yang tidak perlu? Apakah representasi pengembangan system saat ini optimal? Pada bagian berikut, kami memperkenalkan factoring,partitions and collaborations, dan
layers sebagai cara untuk mengembangkan model analisis berorientasi masalah kedalam model desain berorientasi solusi optimal

Menghindari Kesalahan Desain Klasik
a. Mengurangi waktu desain
Jika waktunya pendek, ada pengaruh untuk mengurangi waktu yang dihabiskan kegiatan “tidak produktif” seperti desain sehingga tim dapat melompat ke dalam program “produktif”. Hal ini mengakibatkan hilangnya detail penting yang harus diselidiki kemudian pada biaya waktu yang jauh lebih tinggi (biasanya pada sedikitnya sepuluh kali lebih lama).
Solusi: Jika tekanan waktu sangat ketat, gunakan timeboxing untuk menghilangkan fungsi atau memindahkannya ke versi masa depan.

b. Fitur creep
Bahkan jika Anda berhasil menghindari lingkup creep, sekitar 25 persen dari kebutuhan sistem
masih akan berubah. Dan, perubahan besar atau kecil dapat secara signifikan meningkatkan waktu dan biaya.
Solusi: Pastikan bahwa semua perubahan itu penting dan bahwa pengguna menyadari dampak pada biaya dan waktu.

c. Sindrom Silver Bullet
Analis kadang-kadang percaya klaim pemasaran untuk beberapa alat desain yang mengklaim
untuk menyelesaikan semua masalah dan secara ajaib mengurangi waktu dan biaya. Tidak ada alat atau teknik yang dapat menghilangkan secara keseluruhan waktu atau biaya dengan lebih dari 25 persen (meskipun beberapa dapat mengurangi banyak langkah individu).
Solusi: Jika alat desain telah mengklaim bahwa tampaknya terlalu bagus untuk jadi kenyataan, hanya mengatakan tidak.

d. Mengganti peralatan saat pertengahan proyek
Kadang-kadang analis beralih ke apa yang tampaknya menjadi alat yang lebih baik selama
desain dengan harapan menghemat waktu atau biaya. Biasanya, setiap manfaat sebanding dengan kebutuhan untuk belajar alat baru. Ini juga berlaku bahkan untuk upgrade “kecil” ke alat mutakhir.
Solusi: Jangan aktifkan atau upgrade kecuali ada keperluan mendesak untuk fitur tertentu pada alat baru, dan kemudian secara eksplisit meningkatkan jadwal untuk memasukkan waktu pembelajaran.

Factoring
Factoring adalah proses memisahkan modul ke modul mandiri dalam dan dari
modul itu sendiri.Modul baru dapat menjadi kelas baru atau metode baru. Sebagai contoh, ketika meninjau satu set kelas, mungkin ditemukan bahwa mereka memiliki satu set atribut dan method yang sama .Seperti, mungkin masuk akal untuk faktor luar kesamaan menjadi kelas terpisah.Tergantung pada apakah kelas baru harus dalam hubungan superclass untuk yang kelas yang sudah ada atau tidak, kelas baru dapat berhubungan dengan kelas-kelas yang ada melalui generalisasi atau mungkin melalui hubungan agregasi (Memiliki-Bagian).Sebagai contoh, dengan menggunakan contoh sistem penunjukan pada bab-bab sebelumnya, jika kelas Karyawan belum teridentifikasi, kita mungkin bisa mengidentifikasi pada tahap ini dengan factoring keluar
metode dan atribut yang mirip dari kelas Perawat, Staf Administrasi, dan Dokter.
Dalam hal ini, kita akan menghubungankan kelas baru (Karyawan) ke kelas yang ada dengan menggunakan hubungan generalisasi (A-Kind-Of). Abstraksi dan perbaikan adalah dua proses yang berhubungan erat dengan factoring. Abstraction berkaitan dengan penciptaan ide level “lebih tinggi” dari satu set ideas. Mengidentifikasi kelas Karyawan adalah contoh abstraksi dari kelas bunga ke yang lebih tinggi. Pada beberapa kasus, proses abstraksi akan mengidentifikasi kelas abstrak, sedangkan, dalam situasi lain, itu akan mengidentifikasi kelas tambahan.
Proses perbaikan adalah kebalikan dari process abstraksi. Pada contoh sistem pendaftaran dalam bab-bab sebelumnya ,kita bisa mengidentifikasi subclass tambahan dari kelas Staf Administrasi, seperti Resepsionis, Sekretaris, dan Bookkeeper.Tentu saja kita hanya akan menambahkan kelas baru jika ada perbedaan yang cukup antara mereka.Selain itu, kelas yang lebih umum, Staf Administrasi, akan cukup.
Partitions and Collaborations
Berdasarkan semua factoring,reļ¬ning, dan abstraksi yang dapat mengambil tempat ke pengembangan sistem, besarnya representasi sistem dapat membebani baik pengguna dan developer.Pada titik ini dalam evolusi sistem, mungkin masuk akal untuk membagi representasi menjadi satu set partisi.
Sebuah partisi adalah setara dengan suatu subsistem berorientasi objek,
dimana subsistem adalah dekomposisi dari sistem yang lebih besar ke dalam komponen sistem (misalnya, sistem informasi akuntansi bisa fungsional didekomposisi menjadi hutang sistem, sistem piutang usaha, sistem penggajian, dan sebagainya).
Dari sudut pandang berorientasi objek, partisi didasarkan pada pola aktivitas (pesan dikirim) di antara object di sistem berorientasi objek. Tempat yang baik untuk mencari partisi potensial adalah kolaborasi dimodelkan dalam UML’s komunikasi diagram (lihat Bab 8). Jika Anda ingat, salah satu cara yang berguna untuk mengidentifikasi Collaboration adalah menciptakan diagram komunikasi untuk setiap case.Walaupun demikian, karena kelas individu dapat mendukung penggunaan beberapa use case, kelas individu dapat berpartisipasi dalam beberapa use-case collaborations.
Dalam beberapa kasus di mana kelas yang mendukung menggunakan beberapa
use-case, kolaborasi harus digabung bersama.Juga, CRUD analisis (lihat Bab 8) dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelas potensial yang untuk menggabungkan kolaborasi. Tergantung pada kompleksitas dari kolaborasi yang digabung, mungkin akan berguna dalam dekomposisi kolaborasi ke beberapa partitions.Pada kasus ini, selain memiliki kolaborasi antara obyek, dimungkinkan untuk memiliki kolaborasi antara partitions. Aturan umum adalah lebih banyak pesan yang dikirim antara objek, semakin besar kemungkinan objek dimiliki dalam partition yang sama.Makin sedikit pesan dikirim, semakin kecil kemungkinan dua objek milik bersama.
Pendekatan lain yang berguna untuk mengidentifikasi partisi potensial adalah untuk model tiap kolaborasi antara objek dalam hal klien, server, dan klien contracts. Client adalah instance dari kelas yang mengirim pesan ke sebuah instance dari kelas lainnya untuk metode yang akan dijalankan; server adalah instance dari kelas yang menerima pesan tersebut, dan kontrak adalah spesifikasi yang meresmikan interaksi antara obyek client dan server (lihat Bab 7 dan 10) ini.
pendekatan yang memungkinkan pengembang untuk membangun partisi potensial dengan melihat kontrak yang telah ditetapkan antara objects.Pada kasus ini, semakin banyak kontrak antara objek, lebih sering daripada bukan sebuah objek milik partition yang sama.Makin sedikit contracs, kemungkinan adalah dua kelas tidak termasuk dalam partisi yang sama.
Layers
Sampai titik ini dalam pengembangan sistem kita, kita telah berfokus hanya pada area masalah, kami telah total mengabaikan lingkungan sistem (fisik arsitektur, antarmuka pengguna, dan data akses dan manajemen). Untuk berhasil mengevolusi model analisis sistem ke model desain sistem, kita harus menambahkan information lingkungan sistem .
Cara yang berguna untuk melakukan hal ini, tanpa membebani pengembang, adalah dengan menggunakan lapisan. Sebuah lapisan merupakan elemen dari arsitektur perangkat lunak dari system.Kita telah berfokus hanya pada satu lapisan dalam arsitektur perangkat lunak:lapisan masalah. Seharusnya ada lapisan untuk setiap elemen yang berbeda dari lingkungan sistem (misalnya, sistem arsitektur, antarmuka pengguna, dan akses data dan manajemen). Gagasan memisahkan unsur-unsur yang berbeda dari arsitektur ke lapisan terpisah dapat ditelusuri kembali ke arsitektur MVC dari Smalltalk.
Ketika pertama kali diciptakan Smalltalk,  penulis memutuskan untuk memisahkan logika aplikasi dari logika antarmuka .Pada cara ini, hal itu mungkin untuk dengan mudah mengembangkan antarmuka pengguna yang berbeda yang bekerja dengan application yang sama.Untuk mencapai hal ini, mereka menciptakan Model-View-Controller
(MVC) arsitektur dimana Model mengimplementasikan logika aplikasi (domain masalah),
dan View dan Controller menerapkan logika untuk pengguna interface.
Views menangani output dan Controller menangani input.Karena antarmuka pengguna grafis pertama kali dikembangkan dalam bahasa Smalltalk, arsitektur MVC menjadi dasar untuk hampir semua antarmuka pengguna grafis yang telah dikembangkan hari ini (termasuk Mac interface, keluarga Windows, dan berbagai Unix berbasis GUI).
Berdasarkan arsitektur inovatif MVC Smalltalk, banyak lapisan perangkat lunak yang berbeda telah diusulkan. Berdasarkan proposal tersebut, kami sarankan lapisan berikut yang menjadi dasar arsitektur perangkat lunak: pondasi, arsitektur fisik, interaksi komputer manusia, data akses dan manajemen, dan domain penuh masalah . Setiap lapisan membatasi jenis kelas yang ada di atasnya (misalnya, hanya kelas antarmuka pengguna mungkin yang ada pada lapisan interaksi manusia komputer). Berikut ini menyediakan deskripsi pendek dari tiap lapisan.
Foundation
Lapisan dasar ini, dalam banyak hal, layer yang sangat tidak menarik. Berisi kelas yang diperlukan untuk setiap aplikasi berorientasi objek.Termasuk kelas yang mewakili tipe data dasar (misalnya, bilangan bulat, bilangan real, karakter, dan string), kelas yang mewakili struktur data dasar (kadang-kadang disebut sebagai container kelas, misalnya, daftar, pohon, grafik, set, tumpukan, dan antrian), dan kelas yang mewakili abstraksi yang berguna (kadang-kadang disebut sebagai kelas utilitas, misalnya, tanggal, waktu, dan uang). Saat ini, kelas ditemukan di lapisan ini biasanya disertakan dengan pembangunan lingkungan berorientasi objek

Physical Architecture
Lapisan arsitektur fisik berisi bagaimana perangkat lunak akan dijalankan pada komputer tertentu dan jaringan.Seperti, lapisan ini termasuk kelas yang menangani komunikasi antara perangkat lunak dan sistem operasi komputer dan network.Sebagai contoh, kelas-kelas yang berisi bagaimana berinteraksi dengan berbagai port pada komputer tertentu akan dimasukkan dalam lapisan layer.Termasuk juga kelas yang akan berinteraksi dengan aplikasi middleware , seperti OMG’s CORBA dan Microsoft DCOM arsitektur yang menangani objek terdistribusi.
Berbeda dengan lapisan dasar, ada isu desain banyak yang harus dibenahi sebelum memilih set yang sesuai dari kelas untuk masalah desain layer.Isu desain ini termasuk pilihan komputasi atau arsitektur jaringan (seperti arsitektur berbagai client-server), jaringan desain yang sebenarnya ofa, hardware dan spesifikasi perangkat lunak server, global / isu-isu internasional (seperti persyaratan bahasa), dan isu keamanan.
Deskripsi lengkap tentang semua hal yang berkaitan dengan arsitektur sistem yang berada di luar ruang lingkup buku ini diluar jangkaun materi ini ini.Akan tetapi, kami menyajikan dasar isu-isu dalam Bab 13.
Human Computer Interaction
Lapisan interaksi manusia komputer berisi kelas terkait dengan gagasan View dan Controller dari tujuan utama Smalltalk.Tujuan utama dari lapisan ini adalah untuk menjaga pelaksanaan antarmuka pengguna tertentu terpisah dari masalah classes.Ini meningkatkan portabilitas kelas system.
Typical kelas ditemukan pada lapisan ini termasuk kelas yang dapat digunakan untuk mewakili tombol, jendela, bidang teks, scroll bar, kotak cek, daftar drop-down, dan kelas lain yang merupakan elemen pengguna antar- muka.
Ketika datang untuk merancang antarmuka pengguna untuk aplikasi, ada banyak isu
yang harus menjadi diselesaikan.Sebagai contoh, seberapa penting konsistensi di antarmuka pengguna yang berbeda , bagaimana dengan tingkat pengalaman pengguna yang berbeda, bagaimana pengguna diharapkan mampu untuk menavigasi melalui sistem, bagaimana system pembantu dan manual online, apa jenis elemen input harus dimasukkan (misalnya, kotak teks, tombol radio, kotak cek, slider, drop-down box, dll), dan jenis elemen output harus dimasukkan (misalnya, teks, tabel, grafik, dll) Seperti lapisan arsitektur fisik,. deskripsi lengkap dari semua
isu yang berkaitan dengan interaksi komputer manusia adalah di luar cakupan buku ini.

Namun dari perspektif pengguna, antarmuka pengguna adalah system.Kami menyajikan
dasar isu-isu dalam desain user interface pada Bab 12.

Data Management
Lapisan manajemen data membahas isu-isu yang melibatkan kegigihan objek yang terkandung dalam system.Jenis- jenis kelas yang muncul dalam lapisan ini menangani bagaimana objek dapat disimpan dan diterima. Seperti lapisan antarmuka komputer manusia, kelas yang terkandung dalam lapisan ini memungkinkan kelas masalah yang akan independen dari
penyimpanan digunakan, dan karenanya meningkatkan portabilitas dari system.

Beberapa isu yang berkembang terkait dengan lapisan ini mencakup pilihan format penyimpanan (seperti relasional, objek / relasional, dan objek database) dan optimasi penyimpanan (seperti clustering dan indeks). Penjelasan lengkap dari semua persoalan yang berkaitan dengan lapisan pengelolaan data juga berada di luar ruang lingkup buku ini. Namun, kami menyajikan fundamental dalam Bab 11.
Problem Domain
Lapisan sebelumnya ditangani dengan kelas yang mewakili unsur-unsur dari
lingkungan dan sistem yang akan ditambahkan ke sistem specification.
Masalah lapisan domain adalah apa yang kita telah memfokuskan perhatian kami sampai sekarang.Pada tahap ini dari pengembangan sistem kami, kita perlu untuk lebih mendetailkand kelas sehingga akan mungkin untuk menerapkannya secara efektif dan efisien.

Banyak masalah perlu diatasi ketika merancang kelas, tidak peduli pada lapisan mana.Misalnya, ada isu yang berkaitan dengan factoring,cohesion dan kopling, connascence,encapsulation,proper use of inheritance dan polymorphism,constraints, spesifikasi kontrak, dan isu-isu rinci metode design.Ini dibahas dalam Bab 10.
Paket dan Paket Diagram
Paket adalah sebuah gagasan umum yang dapat diterapkan pada setiap elemen dalam model UML. Pada bagian ini kami akan menjelaskan paket diagram: diagram yang hanya terdiri dari paket. Sebuah diagram paket adalah diagram kelas yang secara efektif hanya menampilkan paket. Tergantung di mana sebuah paket digunakan, paket dapat berpartisipasi dalam berbagai jenis hubungan. Sebagai contoh, dalam diagram kelas, paket merupakan pengelompokan kelas.
Dalam diagram paket, hubungan baru, hubungan ketergantungan, berguna untuk
menggambarkan. Hubungan ketergantungan digambarkan oleh panah putus-putus seperti pada gambar di bawah ini.

Hubungan ketergantungan merupakan fakta bahwa ketergantungan modifikasi ada antara dua paket. Artinya, ada kemungkinan bahwa perubahan dalam satu paket berpotensi menyebabkan perubahan yang diperlukan dalam paket lain. Gambar berikut menggambarkan ketergantungan antara berbagai layer (pondasi, arsitektur fisik, interaksi komputer manusia, data akses dan manajemen, dan domain masalah).
Misalnya, jika perubahan terjadi pada lapisan domain masalah, kemungkinan besar akan menyebabkan terjadinya perubahan pada interaksi komputer manusia, arsitektur fisik, dan lapisan manajemen data.

Pada tingkat kelas, mungkin ada banyak penyebab ketergantungan antar kelas. Sebagai contoh, jika protokol untuk metode berubah, maka ini menyebabkan interface untuk semua objek di kelas ini berubah. Oleh karena itu, semua kelas yang memiliki objek-objek yang mengirim pesan ke instansi dari kelas yang termodifikasi mungkin harus dimodifikasi. Hubungan ketergantungan Capturing antara kelas dan paket membantu organisasi dalam memelihara sistem informasi berorientasi objek.

Mengidentifikasi Paket dan Menciptakan Diagram Paket
Pada bagian ini, kita menggambarkan suatu proses lima langkah sederhana untuk membuat diagram paket.
i. Mengatur konteks.
Menetapkan konteks untuk diagram paket. Ingat, paket dapat digunakan untuk memodelkan partisi dan / atau layer.
ii. Cluster kelas bersama-sama berdasarkan pada hubungan bersama.
Langkah kedua adalah cluster kelas bersama menjadi beberapa partisi berdasarkan hubungan yang dibagi oleh kelas. Hubungan tersebut termasuk generalisasi, agregasi, berbagai asosiasi, dan pengiriman pesan yang terjadi antara objek dalam sistem.
iii. Model cluster kelas sebagai sebuah paket.
Langkah ketiga adalah menempatkan kelas berkumpul bersama dalam sebuah partisi dan menggambarkan partisi sebagai paket. Gambar di bawah ini menggambarkan lima paket: PD Layer, Person Pkg, Patient Pkg, Appt Pkg, and Treatment Pkg.

iv. Mengidentifikasi hubungan ketergantungan antar paket.
Langkah keempat adalah untuk mengidentifikasi hubungan ketergantungan antar paket. Dalam hal ini, kami meninjau hubungan yang melintasi batas paket untuk mengungkap ketergantungan potensial.
v. Menempatkan hubungan ketergantungan antar paket.

Menerapkan Konsep pada Pilihan CD
Dalam bab-bab sebelumnya, sistem penjualan Internet pilihan CD telah digambarkan. Pada bagian ini, ditunjukkan pembuatan diagram paket untuk sistem penjualan Internet pilihan CD. Dalam pengembangan sistem penjualan internet untuk CD Seleksi, penulis menginginkan tim pengembangan hanya untuk berkonsentrasi pada Masalah Domain Layer.
Langkah kedua, kelas cluster bersama, dicapai dengan meninjau hubungan antara kelas-kelas yang berbeda. Langkah ketiga adalah memodelkan masing-masing partisi sebagai paket. Gambar di bawah ini menunjukkan kelas yang terkandung dalam masing-masing paket. Perhatikan bahwa Credit-Card Center saat ini tidak terdapat dalam paket apapun.

Mengidentifikasi hubungan ketergantungan antara paket-paket adalah langkah keempat. Dalam hal ini, mengidentifikasi empat asosiasi di antara paket yang berbeda: Customer Package dan Order Package, Customer Package dan Search Package, Order Package dan CD Package, dan Search Package dan CD Package.
Langkah kelima dan terakhir adalah menempatkan hubungan ketergantungan pada diagram paket.